Senin, 27 April 2015

Kali ini kami akan membahas tentang salah satu perusahaan yang cukup ternama  yakni PT Multi Indocitra Tbk, atau degan nama anak cabang yang mungkin lebih sering kita dengar PT  Pigeon dengan produknya untuk bayi dan ibu-ibu. demikian hasil analisis kami :) 






1.      PROFIL PERUSAHAAN
PT. Multi Indocitra, Tbk (MICE) didirikan menjadi suatu badan hukum pada 11 Januari 1990 dengan tujuan sebagai perusahaan distribusi produk perawatan kesehatan dan aksesoris bayi, ibu hamil dan menyusui, beserta seluruh jenis produk perawatan kulit. MICE bergerak di bidang usaha manufaktur, distribusi, dan pemasaran consumer products. MICE adalah distributor resmi produk Pigeon dan telah mendapat lisensi dari Pigeon, Jepang (tahun 1996).
Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 21 Desember 2005. Brand yang dimiliki perusahaan MICE, yaitu Pigeon, Aibu, dan Astalit. Penghargaan yang diperoleh oleh perusahaan MICE, yaitu:
1.      Sertifikat ISO 9001:2008 dari anak perusahaan PT Multi Indocitra, Tbk yaitu PT Pigeon Indonesia
2.      Pemenang Reader Choice Award 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 dari Majalah Mother & Baby
3.      Penghargaan Best of The Best Awards 2011 dari Forbes Indonesia untuk PT Multi Indocitra, Tbk
4.      Mom’s Choice Brand for Tableware dari Kartini Magazine
5.      Top Brand For Kids Award 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 diperoleh dari majalah marketing

2.      ANALISIS RETURN SAHAM PERUSAHAAN TERHADAP IHSG
Menurut data yang diperoleh dari www.finance.yahoo.com mengenai harga saham PT. Multi Indocitra, Tbk (MICE) dan IHSG menunjukkan grafik sebagi berikut :
GRAFIK PERGERAKAN RETURN SAHAM DAN RETURN PASAR



Pergerakan harga saham dari PT. Multi Indocitra, Tbk (MICE)  disimbolkan sebagai “Ri” dan pergerakan IHSG disimbolkan sebagai “Rm”. Ri dan Rm diperoleh dari perhitungan harga penutupan (close) penjualan saham harian yang dihitung dengan cara:
Dari grafik di atas maka kami dapat kami simpulkan bahwa harga saham perusahaan kami cukup berfluktuasi terhadap IHSG dan mengalami 3 kali kenaikan yang cukup tajam, yaitu pada titik 0.25 pada tanggal 3 Mei 2010, titik 0.24 pada tanggal 27 Juni 2011 dan kenaikan pada titik 0.21 pada tanggal 27 Maret 2013. Serta mengalami penurunan yang cukup tajam yaitu pada titik 0,18 pada tanggal 22 September 2011
3.      ANALISIS REGRESI DAN BETA SAHAM
Analisis regresi sederhana dilakukan untuk menghitung dan menganalisis beta saham PT. Multi Indocitra Tbk. Analisis regresi sederhana adalah hubungan linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dalam hal ini, informasi yang digunakan dalam analisis regresi sederhana, yaitu variabel independennya adalah return pasar (Rm) dan variable dependennya adalah return saham (Ri). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dari hasil regresi, kami menentukan hipotesis, yaitu Ho dan Ha.
Ho : Variabel independen (Rm) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ri).
Ha : Variabel independen (Rm) berpengaruh terhadap variabel dependen (Ri).
SUMMARY OUTPUT











Regression Statistics




Multiple R
0,378804471




R Square
0,143492827




Adjusted R Square
0,142820002




Standard Error
    0,0275608




Observations
            1275










ANOVA






   Df
SS
MS
F
Significance F
Regression
       1
0,161998588
0,161998588
213,2689313
8,95983E-45
Residual
1273
0,966967861
0,000759598


Total
1274
1,128966449










Coefficients
Standard Error
t Stat
P-value

Intercept
3,20731E-05
0,000773043
0,041489366
0,966912276

Rm
0,962935909
0,065937668
14,60373005
8,95983E-45


Lalu kami menggunakan 2 uji yaitu uji t (individu) dan uji F  (serempak) untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditolak.
·         uji T (individu)                                                                        
P-value = 8,95983E-45 = 0,00
            P-value < α                  : Ha diterima
            0.00      < 0.05             : Ha diterima (berpengaruh)
Jadi, jika dilihat dari uji hipotesis menggunakan uji nilai t tersebut, maka Ha DITERIMA yang menunjukkan bahwa variabel independen (Rm) mempenaruhi variabel dependen (Ri).
            Alpha (α) adalah indikator yang menunjukkan selisih antara hasil investasi aktual dengan hasil investasi yang diharapkan atau tolak ukurnya untuk level resiko pasar (beta) tertentu. Beta merupakan sebuah indikator yang mencerminkan tingkat resiko yang terkandung dalam saham terhadap tingkat resiko pasar (IHSG). Secara teori untuk mengukur bagaimana tingkat respon sekuritas menanggapi perubahan pasar dapat dilihat dengan menghitung besarnya beta. Beta mengukur sensitivitas (responsif) return dari setiap saham dengan return dari tingkat pasar dengan kategori sebagai berikut:
·         Beta = 1, artinya pergerakan return saham sama dengan pergerakan return pasar.
·         Beta > 1, artinya pergerakan return saham sama lebih besar daripada pergerakan return pasar.
·         Beta < 1, artinya pergerakan return saham sama lebih kecil daripada pergerakan return pasar.
Beta saham (β) suaatu perusahaan dapat diperoleh dengan menggunakan model indeks tungal persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α + β X
Ket:
Y = return saham (Ri)
α = koefisien intersep
β = koefisien X variable 1
Y = 3,20731E-05 + 0,962935909 X
Ri = -3,20731E-05 + 0,962935909 (IHSG)

Hasil perhitungan beta saham dengan menggunakan persamaan diatas diperoleh bahwa nilai beta saham positif sebesar 0,962935909 dari nilai ini  menunjukkan bahwa jika saham IHSG naik, maka saham PT Multi Indocitra Tbk juga naik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pergerakan harga saham (harga penutupan) PT Multi Indocitra Tbk sejalan dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
                Sedangkan untuk melakukan pengukuran sensitivitas return saham terhadap return pasar untuk beta saham PT Multi Indocitra Tbk dari pehitungan regresinya membuktikan bahwa beta saham bernilai   0,962935909 < 1 yang berarti pergerakan saham perusahaan tersebut juga tidak begitu dipengaruhi oleh fluktuasi IHSG yang hingga saat ini masih bearish (betanya < 1).  Artinya pergerakan return saham lebih kecil dari pergerakan return pasar dan menunjukkan sensitivitas harga saham lebih rendah dari pada IHSG dengan kata lain saham PT Multi Indocitra Tbk tidak terlalu terpengaruh akan kondisi saat ini ataupun siklus ekonomi.

4.      ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN PADA HARGA SAHAM
            Untuk melihat dampak kebijakan dividen pada harga saham kita akan mencari terlebih dahulu informasi tentang ex deviden date, recording date, dan payment date yang bisa kita temukan pada laporan tahunan IDX tahun 2014.
            Pada data diatas bisa kita lihat tanggal-tanggal yang terkait dengan informasi ex deviden date, recording date, dan payment date di perusahaan. Dari tiga informasi tanggal tersebut kita hanya akan menggunakan payment date untuk dianalisis lebih lanjut guna mengetahui bagaimana dampak kebijakan deviden pada harga saham.
            Pertama, kita akan mencari tahu data perubahan return saham (Ri) harian dengan membandingkan Ri sepuluh hari sesudah dan sebelum tanggal payment date (14 November 2014).

Ri (-10)

Ri (+ 10)
31-Okt-14
-0,00837989
17-Nov-14
0
03-Nov-14
-0,0028169
18-Nov-14
0
04-Nov-14
-0,00282486
19-Nov-14
0,005649718
05-Nov-14
0
20-Nov-14
-0,00280899
06-Nov-14
0,002832861
21-Nov-14
-0,0056338
07-Nov-14
0,002824859
24-Nov-14
0,019830028
10-Nov-14
-0,0056338
25-Nov-14
0,005555556
11-Nov-14
0,005665722
26-Nov-14
-0,00828729
12-Nov-14
0,005633803
27-Nov-14
-0,00835655
13-Nov-14
-0,00280112
28-Nov-14
-0,01685393
14-Nov-14
-0,00561798



Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu kita harus membuat hipotesis terkait dengan hal yang ingin kita ketahui dari pengujian ini;
            Ho : Kebijakan dividen tidak berdampak signifikan pada harga saham.
            Ha : Kebijakan dividen berdampak signifikan pada harga saham.
Selanjutnya kita akan menggunakan uji beda rata-rata (T test) untuk melihat dampak dari kebijakan deviden terhadap return saham. Maka akan ditemukan hasil sebagai berikut:
t-Test: Paired Two Sample for Means





Ri (-10)
Ri (+ 10)
Mean
-0,000549933
-0,001090526
Variance
2,25049E-05
0,000100702
Observations
10
10
Pearson Correlation
-0,140089257

Hypothesized Mean Difference
0

Df
9

t Stat
0,146296251

P(T<=t) one-tail
0,443455985

t Critical one-tail
1,833112923

P(T<=t) two-tail
0,886911971

t Critical two-tail
2,262157158


Dari hasil pengujian diatas, Jika P value > (lebih besar) daripada alfa artinya kebijakan dividen tidak signifikan atau tidak berpengaruh  terhadap harga saham tetapi sebaliknya P value < alfa artinya kebijakan deviden signifikan berpengaruh terhadap harga saham.
Jadi , dilihat dari uji t-test mendapatkan bahwa P- value  > daripada alfa yaitu 0.886911971 > 0,05 ( HO DITERIMA ) hal ini berarti kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham.
 
5.      KESIMPULAN
·         Dari analisis regresi yang kami lakukan dapat diketahui bahwa; 1) Ri sebagai variable independen mempengaruhi variable dependen Rm; 2) Beta saham. Beta memiliki arti yaitu mengukur tingkat resiko harga saham di pasar. Beta di perusahaan kami menunjukan angka 0,962935909 yang kurang dari 1. Jadi, perusahaan kami memiliki tingkat resiko yang rendah di pasar karena Beta kurang dari 1 menunjukan sensitivitas harga saham tersebut lebih rendah dari IHSG.
·         Dari analisis yang kami lakukan untuk melihat dampak kebijakan dividen terhadap harga saham, didapati bahwa HO DITERIMA. Hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan antara return saham sebelum dan sesudah kebijakan dividen, yang artinya kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham.