1.
PROFIL
PERUSAHAAN
PT.
Multi Indocitra, Tbk (MICE) didirikan menjadi suatu badan hukum pada 11 Januari
1990 dengan tujuan sebagai perusahaan distribusi produk perawatan kesehatan dan
aksesoris bayi, ibu hamil dan menyusui, beserta seluruh jenis produk perawatan
kulit. MICE bergerak di bidang usaha manufaktur, distribusi, dan pemasaran consumer products. MICE adalah
distributor resmi produk Pigeon dan telah mendapat lisensi dari Pigeon, Jepang
(tahun 1996).
Perusahaan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 21 Desember 2005. Brand yang
dimiliki perusahaan MICE, yaitu Pigeon, Aibu, dan Astalit. Penghargaan yang
diperoleh oleh perusahaan MICE, yaitu:
1.
Sertifikat
ISO 9001:2008 dari anak perusahaan PT Multi Indocitra, Tbk yaitu PT Pigeon
Indonesia
2.
Pemenang
Reader Choice Award 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 dari Majalah Mother & Baby
3. Penghargaan Best of The Best Awards 2011 dari Forbes
Indonesia untuk PT Multi Indocitra, Tbk
4.
Mom’s
Choice Brand for Tableware dari Kartini Magazine
5. Top Brand For Kids Award 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 diperoleh
dari majalah marketing
2.
ANALISIS
RETURN SAHAM PERUSAHAAN TERHADAP IHSG
Menurut
data yang diperoleh dari www.finance.yahoo.com
mengenai
harga
saham PT.
Multi Indocitra, Tbk (MICE) dan IHSG menunjukkan grafik sebagi berikut :
GRAFIK PERGERAKAN
RETURN SAHAM DAN RETURN PASAR
Pergerakan
harga saham dari PT. Multi Indocitra, Tbk (MICE) disimbolkan
sebagai “Ri” dan pergerakan IHSG disimbolkan sebagai “Rm”. Ri dan Rm diperoleh
dari perhitungan harga penutupan (close) penjualan saham harian yang dihitung dengan
cara:
Dari
grafik di atas maka kami dapat
kami simpulkan bahwa harga saham perusahaan kami cukup
berfluktuasi terhadap IHSG dan mengalami 3 kali kenaikan yang cukup tajam, yaitu
pada titik 0.25 pada tanggal 3 Mei 2010, titik 0.24 pada tanggal 27 Juni 2011
dan kenaikan pada titik 0.21 pada tanggal 27 Maret 2013. Serta mengalami
penurunan yang cukup tajam yaitu pada titik 0,18 pada tanggal 22 September
2011
3. ANALISIS REGRESI DAN BETA SAHAM
Analisis regresi sederhana dilakukan
untuk menghitung dan menganalisis beta saham PT. Multi Indocitra Tbk. Analisis
regresi sederhana adalah hubungan linier antara satu variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y). Dalam hal ini, informasi yang digunakan dalam
analisis regresi sederhana, yaitu variabel independennya adalah return pasar
(Rm) dan variable dependennya adalah return saham (Ri). Analisis ini digunakan
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Dari hasil regresi, kami menentukan hipotesis, yaitu Ho dan Ha.
Ho
: Variabel independen (Rm) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ri).
Ha
: Variabel independen (Rm) berpengaruh terhadap variabel dependen (Ri).
SUMMARY OUTPUT
|
|||||
Regression Statistics
|
|||||
Multiple R
|
0,378804471
|
||||
R Square
|
0,143492827
|
||||
Adjusted R Square
|
0,142820002
|
||||
Standard Error
|
0,0275608
|
||||
Observations
|
1275
|
||||
ANOVA
|
|||||
|
Df
|
SS
|
MS
|
F
|
Significance F
|
Regression
|
1
|
0,161998588
|
0,161998588
|
213,2689313
|
8,95983E-45
|
Residual
|
1273
|
0,966967861
|
0,000759598
|
||
Total
|
1274
|
1,128966449
|
|
|
|
|
Coefficients
|
Standard Error
|
t Stat
|
P-value
|
|
Intercept
|
3,20731E-05
|
0,000773043
|
0,041489366
|
0,966912276
|
|
Rm
|
0,962935909
|
0,065937668
|
14,60373005
|
8,95983E-45
|
Lalu kami menggunakan 2 uji yaitu
uji t (individu) dan uji F (serempak) untuk
menentukan apakah Ho diterima atau ditolak.
·
uji
T (individu)
P-value = 8,95983E-45 = 0,00
P-value
< α : Ha diterima
0.00 < 0.05 :
Ha diterima (berpengaruh)
Jadi, jika dilihat
dari uji hipotesis menggunakan uji nilai t tersebut, maka Ha DITERIMA yang
menunjukkan bahwa variabel independen (Rm) mempenaruhi variabel dependen (Ri).
Alpha
(α) adalah indikator yang menunjukkan selisih antara hasil investasi aktual
dengan hasil investasi yang diharapkan atau tolak ukurnya untuk level resiko
pasar (beta) tertentu. Beta merupakan sebuah indikator yang mencerminkan
tingkat resiko yang terkandung dalam saham terhadap tingkat resiko pasar
(IHSG). Secara teori untuk mengukur bagaimana tingkat respon sekuritas
menanggapi perubahan pasar dapat dilihat dengan menghitung besarnya beta. Beta mengukur
sensitivitas (responsif) return dari setiap saham dengan return dari tingkat
pasar dengan kategori sebagai berikut:
·
Beta = 1, artinya pergerakan return
saham sama dengan pergerakan return pasar.
·
Beta > 1, artinya pergerakan return
saham sama lebih besar daripada pergerakan return pasar.
·
Beta < 1, artinya pergerakan return
saham sama lebih kecil daripada pergerakan return pasar.
Beta saham (β) suaatu perusahaan
dapat diperoleh dengan menggunakan model indeks tungal persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = α + β X
Ket:
Y = return saham (Ri)
α = koefisien intersep
β = koefisien X variable 1
Y = 3,20731E-05
+ 0,962935909 X
Ri = -3,20731E-05 + 0,962935909 (IHSG)
Hasil
perhitungan beta saham dengan menggunakan persamaan diatas diperoleh bahwa
nilai beta saham positif sebesar 0,962935909 dari nilai ini menunjukkan bahwa jika saham IHSG naik, maka
saham PT Multi Indocitra Tbk juga naik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
pergerakan harga saham (harga penutupan) PT Multi Indocitra Tbk sejalan dengan
pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Sedangkan untuk
melakukan pengukuran sensitivitas return saham terhadap return pasar untuk beta
saham PT Multi Indocitra Tbk dari pehitungan regresinya membuktikan bahwa beta
saham bernilai 0,962935909 < 1 yang berarti pergerakan
saham perusahaan tersebut juga tidak begitu dipengaruhi oleh fluktuasi IHSG
yang hingga saat ini masih bearish (betanya
< 1). Artinya pergerakan return saham
lebih kecil dari pergerakan return pasar dan menunjukkan sensitivitas harga
saham lebih rendah dari pada IHSG dengan kata lain saham PT Multi Indocitra Tbk
tidak terlalu terpengaruh akan kondisi saat ini ataupun siklus ekonomi.
4. ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN
PADA HARGA SAHAM
Untuk melihat dampak kebijakan dividen pada harga saham kita akan mencari terlebih
dahulu informasi tentang ex deviden date, recording date, dan payment date
yang bisa kita temukan pada
laporan tahunan IDX tahun 2014.
Pada data diatas bisa kita lihat
tanggal-tanggal yang terkait dengan informasi ex deviden date, recording date,
dan payment date di perusahaan. Dari tiga informasi tanggal tersebut kita hanya
akan menggunakan payment date untuk dianalisis lebih lanjut guna mengetahui
bagaimana dampak kebijakan deviden pada harga saham.
Pertama, kita akan mencari tahu data
perubahan return saham (Ri) harian dengan membandingkan Ri sepuluh hari sesudah
dan sebelum tanggal payment date (14 November 2014).
|
Ri (-10)
|
|
Ri (+ 10)
|
31-Okt-14
|
-0,00837989
|
17-Nov-14
|
0
|
03-Nov-14
|
-0,0028169
|
18-Nov-14
|
0
|
04-Nov-14
|
-0,00282486
|
19-Nov-14
|
0,005649718
|
05-Nov-14
|
0
|
20-Nov-14
|
-0,00280899
|
06-Nov-14
|
0,002832861
|
21-Nov-14
|
-0,0056338
|
07-Nov-14
|
0,002824859
|
24-Nov-14
|
0,019830028
|
10-Nov-14
|
-0,0056338
|
25-Nov-14
|
0,005555556
|
11-Nov-14
|
0,005665722
|
26-Nov-14
|
-0,00828729
|
12-Nov-14
|
0,005633803
|
27-Nov-14
|
-0,00835655
|
13-Nov-14
|
-0,00280112
|
28-Nov-14
|
-0,01685393
|
14-Nov-14
|
-0,00561798
|
Sebelum
melakukan pengujian terlebih dahulu kita harus membuat hipotesis terkait dengan
hal yang ingin kita ketahui dari pengujian ini;
Ho : Kebijakan dividen tidak berdampak signifikan pada
harga saham.
Ha : Kebijakan dividen berdampak signifikan pada harga
saham.
Selanjutnya
kita akan menggunakan uji beda rata-rata (T test) untuk melihat dampak dari
kebijakan deviden terhadap return saham. Maka akan ditemukan hasil sebagai
berikut:
t-Test: Paired Two Sample for Means
|
||
|
Ri (-10)
|
Ri (+ 10)
|
Mean
|
-0,000549933
|
-0,001090526
|
Variance
|
2,25049E-05
|
0,000100702
|
Observations
|
10
|
10
|
Pearson Correlation
|
-0,140089257
|
|
Hypothesized Mean Difference
|
0
|
|
Df
|
9
|
|
t Stat
|
0,146296251
|
|
P(T<=t) one-tail
|
0,443455985
|
|
t Critical one-tail
|
1,833112923
|
|
P(T<=t) two-tail
|
0,886911971
|
|
t Critical two-tail
|
2,262157158
|
|
Dari
hasil pengujian diatas, Jika
P
value > (lebih besar) daripada
alfa artinya kebijakan dividen tidak signifikan atau tidak berpengaruh terhadap harga saham tetapi sebaliknya P
value < alfa artinya kebijakan deviden signifikan berpengaruh terhadap harga
saham.
Jadi , dilihat dari uji t-test
mendapatkan bahwa P- value > daripada
alfa yaitu 0.886911971 > 0,05 ( HO DITERIMA ) hal ini berarti kebijakan
dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham.
5. KESIMPULAN
·
Dari
analisis regresi yang kami lakukan dapat diketahui bahwa; 1) Ri
sebagai variable independen mempengaruhi
variable dependen Rm; 2) Beta saham. Beta memiliki arti
yaitu mengukur tingkat resiko harga saham di pasar. Beta di perusahaan kami
menunjukan angka 0,962935909 yang kurang dari 1. Jadi, perusahaan
kami memiliki tingkat resiko yang rendah di pasar karena Beta kurang dari 1
menunjukan sensitivitas harga saham tersebut lebih rendah dari IHSG.
·
Dari
analisis yang kami lakukan untuk melihat dampak kebijakan dividen terhadap harga saham, didapati bahwa HO
DITERIMA.
Hasil ini menunjukan bahwa
tidak terdapat perbedaan antara return saham sebelum
dan sesudah kebijakan dividen, yang artinya kebijakan dividen
tidak berpengaruh terhadap harga saham.